Minggu, 11 November 2012

Stuck.

Stuck. Iya. Aku stuck di kamu. Kamu yang "dulu" aku kenal. Kamu yang selalu bisa jadi moodbooster aku. Kamu yang selalu bisa bikin aku ketawa dan senyum senyum sendiri kalo ngeliat kata-kata lucu yang kamu kirim ke aku. Kamu yang selalu gak kehabisan bahan candaan. Kamu yang konyol. Tapi itu yang bikin kamu menarik. I'm still remember the day we first talked. Yep, saat itu langit cerah seakan menandakan hal yang indah. Dan ternyata benar, saat itu tepat setelah satu hari kamu berulang tahun. Aku memberanikan diri untuk mengucapkan "Happy Birthday ya" kepadamu, awalnya aku pikir hari itu kamu ulang tahun ternyata aku salah, hari ulang tahun kamu itu satu hari sebelum hari itu. Malu. Iya, aku malu. Tapi, kamu memaklumi kesalahanku. Kamu seperti angin yang membuat ku merasa sejuk. Dari situ aku mulai mengenal "kamu". Setiap hari berbicara lewat dunia maya tidak mampu membuatku terpesona denganmu. Hingga pada suatu ketika, aku melihat kamu. Iya. Kamu. Namun, aku tidak ingin terlalu dalam melihatmu, aku hanya melihatmu dari sudut kejauhan hingga kamu melihatku juga. Hari itu terasa indah, rasanya aku terbang hingga langit ketujuh ditemani burung-burung berkicauan dilangit sambil melihat awan yang biru. Mungkin kalimatku ini berlebihan, tapi itu yang benar-benar kurasakan. Rasa yang indah dan ingin selalu merasakannya.


Sampai pada akhirnya I can't help my self to fallin in love with you. Mungkin belum bisa dikatakan "cinta" aku hanya "suka". Suka dengan kamu yang misterius. Karena aku hanya mengenalmu lewat dunia maya, namun Tuhan mempertemukan kita pada dunia yang nyata. Aku pun benar-benar senang karena aku bisa melihat kamu yang "nyata". Hari demi hari berganti.......aku tak tahu apa kelanjutannya dari kisah ini, karena aku pun bingung, kamu yang menggantungkan cerita ini. Kamu berubah. Aku tak tahu apa kamu benar-benar berubah atau aku yang hanya terlalu "takut" kalau kamu berubah. Alur cerita ini tidak jelas. Sama seperti perasaanmu yang tidak jelas tertuju kemana. Banyak wanita disekelilingmu, namun apa ada satu wanita yang membuatmu gila? Aku "pernah" berharap menjadi wanita itu. Namun, aku tahu sebaiknya harapan itu aku hapus, karena akan semakin membuatku pilu dan patah. Rasanya sakit sekali melihat kamu yang sekarang. Namun, tak apa lah. Pernah mengenal mu saja sudah berarti bagiku. Mungkin aku masih "stuck" tapi, aku percaya pelan-pelan cerita ini akan berujung pada kebahagiaan. Kebahagiaan yang sudah direncanakan Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar