Senin, 05 November 2012

Dulu...

Dulu...
Dulu semua begitu nyata, termasuk kamu. Dulu ketika pertama kali aku mengenal dirimu, duniaku terasa berubah. Dunia yang penuh dengan kasih dan tawa. Dulu aku tak pernah bisa bermimpi bisa bertemu denganmu. Dulu aku hanya sebagai pengagummu dalam diamku, dulu aku tak pernah berani untuk mendekatimu walau hanya sedetik detak jantungku. Waktu yang mengiringi kita... Waktu yang membuat aku dapat mengenal dirimu. Merasuki bayanganmu dan mengenal "kamu". Dulu kau begitu indah. Indah dalam hal apapun. Aku menyukai tawamu, senyummu, candaanmu, dan semua tentang kamu. Kau bagaikan cahaya dalam gelapku. Dulu aku hanya seperti bayangan, yang berlalu mengikuti jejak. Namun, semua itu berubah ketika kamu datang. Kau membuatku "nyata" walau aku tahu kau belum tentu nyata untukku. Ketika aku berpikir sudah tidak bisa tersenyum lagi karena semua lelahku. Kau menghiburku, menghiasi senyum diantara pipiku, gayamu yang unik, kebaikanmu, dan semua tentangmu membuatku nyaman dengan kehadiranmu. Aku pun tak dapat membohongi perasaanku bahwa aku jatuh, jatuh dalam dinginnya cintamu. Cintamu yang begitu dingin dan dalam, hingga membuatku beku tak berdaya. Namun, aku tak berani untuk mengungkapkan semua itu karena aku tidak ingin hubungan yang indah ini menjadi musnah.



Dulu aku berharap aku bisa terus merasakan kehangatan dirimu. Hangat yang membuatku selalu rindu akan kehadiranmu. Sampai akhirnya kita bertemu pada titik kejenuhan. Jenuh akan semua ini yang tak pasti. Aku tak tahu apa namanya ini, kekasih? Jelas bukan. Teman? Mungkin lebih. Sahabat? Mungkin juga lebih. Hingga waktu tetap setia mengiringi dan menjadi saksi bahwa aku memang "pernah" mengagumi sampai akhirnya semua itu berubah. Kau lama-lama pergi menghilang seperti bayangan yang selalu mengikuti jejak yang didepannya. Sulit untukku mengejar bayangan itu, karena kau terasa "maya" untukku. Terus kucoba hingga aku lelah. Lelah dengan bayangan yang "mungkin" terlalu sulit untuk dicapai dan mengembalikannya semua seperti dulu. Aku hanya berharap kamu tahu bahwa ada seorang yang tulus disini mengagumimu walau aku tahu kau tak akan pernah tahu itu dan mungkin tidak merasakan kehadiranku sebagai pengagum dirimu. Terimakasih untuk semua kenangan yang telah kau berikan. Aku tak  pernah menyesal karna pernah mengagumi dirimu, karena bagiku itu adalah anugrah.....bisa mengenal kamu walau hanya dalam bayangan. 


Thanks for all those memories that you've given.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar